KONEKSI ANTAR MATERI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN
PEMBELAJARAN
Sekolah/Satuan
Pendidikan Berperan dalam menyiapakn dan mengembangkan sumber daya manusia
melalui proses kegiatan belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar di
sekolah dapat berjalan dengan baik maka harus ada sosok pemimpin pembelajaran
yang mengelola dan memimpin proses tersebut.
Siapakah tokoh yang menjadi pemimpin pembelajaran?
Seorang Guru
berperan sebagai pemimpin pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Sebagai seorang
pemimpin pembelajaran, maka guru harus dapat mengambil langkah-langkah
pengambilan keputusan dalam proses
pembelajaran yang berpihak pada murid. Keputusan yang diambil guru akan
menentukan arah dan tujuan pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran akan menjadi bermakna apabila dilakukan dalam lingkungan yang
memberikan rasa nyaman bagi anak (Well
Being Education).
Bagaimana cara mewujudkannya?
Sesuai
filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madya mangun
karso dengan cara menerapkan Sistem Among dalam pembelajaran. Sistem Among
merupakan pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada
peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa, dengan sejauh
mungkin menghidari unsur-unsur perintah keharusan, paksaan , dengan maksud
untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreativitas dan
aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Dalam proses
pembelajaran pastinya guru sebagai seorang pemimpin pembelejaran pernah
mengalami Dilema Etika dan Bujukan Moral.
Apa bedanya dilema etika dan bujukan moral?
Dilema Etika
adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan
dimana kedua pilihan yang benar akan tetapi
bertentangan.
Bujukan
Moral adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan
benar atau salah.
Relevansi dengan nilai dan peran guru
penggerak
Dalam
menghadapi dilemma etika dan bujukan moral tersebut diperlukan nilai dan peran
guru penggerak Sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, mandiri,
inovatif, reflektif, dan kolaboratif.
pengambilan
keputusan yang tepat akan menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran
9 LANGKAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN:
1. Menentukan nilai-nilai yang bertentangan pada
permasalahan yang sedang di hadapi
2. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam
situasi tersebut
3. Menentukan fakta-fakta yang relevan dalam
situasi tersebut
4. Pengujian benar lawan salah
dalam situasi tersebut.
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi
7. Investigasi opsi trilema
8. Buat keputusan
9. Tinjau dan refleksikan
Relevansi dengan materi Coaching
Dalam
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dapat dilatih dengan
menggunakan teknik-teknik COACHING.
Teknik
Coaching ini akan menjawab pertanyaan dari dilema atau permasalahan yang terjadi
dengan menggali potensi yang dimiliki
dalam diri.
Namun, dalam
menghadapi dilemma etika pastinya aka nada nilai-nilai kebajikan yang
bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan,
persatuan, toleransi, tanggungjawab dan penghargaan hidup.
Sehingga muncul paradigma yang terjadi dalam menghadapi dilema etika dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1. Individu
lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa
keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran
lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka
pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Untuk
menyelesaikan paradigna tersebut diperlukan prinsip-prinisp pengambilan
keputusan yaitu:
- Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based
Thinking)
- Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based
Thinking)
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based
Thinking)
Dengan
menjadi pemimpin pembelajaran yang
berpihak pada murid, guru akan dapat mewujudkan tujuan pembelajaran sesuai
filosofi pendidikan ki hajar dewantara yaitu pembelajaran yang merdeka.
Sebagai seorang pendidik, teruslah belajar dan berusaha menjadi suri teladan bagi murid-murid Anda dengan melakukan yang terbaik dan terus berpegang pada nilai-nilai kebajikan agar murid-murid Anda tumbuh menjadi manusia Indonesia yang berintegritas dan berkarakter dan senantiasa mengambil keputusan-keputusan yang etis dan manusiawi.
Merdeka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar