Kamis, 21 April 2022

KONEKSI ANTAR MATERI PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

KONEKSI ANTAR MATERI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN


 OLEH: 

MOHAMAD NUROKHUDIN, S.Pd.

SMK NEGERI 2 SONGGOM

KAB. BREBES




Sekolah/Satuan Pendidikan Berperan dalam menyiapakn dan mengembangkan sumber daya manusia melalui proses kegiatan belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik maka harus ada sosok pemimpin pembelajaran yang mengelola dan memimpin proses tersebut.

 

Siapakah tokoh yang menjadi  pemimpin pembelajaran?

Seorang Guru berperan sebagai pemimpin pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, maka guru harus dapat mengambil langkah-langkah pengambilan keputusan dalam  proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Keputusan yang diambil guru akan menentukan arah dan tujuan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran akan menjadi bermakna apabila dilakukan dalam lingkungan yang memberikan rasa nyaman bagi anak (Well Being Education).

 

Bagaimana cara mewujudkannya?

Sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madya mangun karso dengan cara menerapkan Sistem Among dalam pembelajaran. Sistem Among merupakan pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa, dengan sejauh mungkin menghidari unsur-unsur perintah keharusan, paksaan , dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreativitas dan aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.

 

Dalam proses pembelajaran pastinya guru sebagai seorang pemimpin pembelejaran pernah mengalami Dilema Etika dan Bujukan Moral.

Apa bedanya dilema etika dan bujukan moral?

Dilema Etika adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan yang  benar akan tetapi bertentangan.

Bujukan Moral adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan benar atau salah.

 

Relevansi dengan nilai dan peran guru penggerak

Dalam menghadapi dilemma etika dan bujukan moral tersebut diperlukan nilai dan peran guru penggerak Sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, mandiri, inovatif, reflektif, dan kolaboratif.

pengambilan keputusan yang tepat akan menciptakan lingkungan yang  positif, kondusif, aman dan nyaman dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran

9 LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN:

1.    Menentukan nilai-nilai yang bertentangan pada permasalahan yang sedang di hadapi

2.    Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut

3.    Menentukan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut

4.    Pengujian  benar  lawan  salah dalam situasi tersebut.

5.    Pengujian paradigma benar lawan benar

6.    Melakukan prinsip resolusi

7.    Investigasi opsi trilema

8.    Buat keputusan

9.    Tinjau dan refleksikan

 

Relevansi dengan materi Coaching

Dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dapat dilatih dengan menggunakan teknik-teknik  COACHING.

Teknik Coaching ini akan menjawab pertanyaan dari dilema atau permasalahan yang terjadi dengan  menggali potensi yang dimiliki dalam diri.

Namun, dalam menghadapi dilemma etika pastinya aka nada nilai-nilai kebajikan yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggungjawab dan penghargaan hidup.

Sehingga muncul paradigma yang terjadi dalam menghadapi dilema etika dalam pengambilan keputusan, yaitu:

1.    Individu lawan masyarakat (individual vs community)

2.    Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3.    Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4.    Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term)

Untuk menyelesaikan paradigna tersebut diperlukan prinsip-prinisp pengambilan keputusan yaitu:

  1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Dengan menjadi  pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, guru akan dapat mewujudkan tujuan pembelajaran sesuai filosofi pendidikan ki hajar dewantara yaitu pembelajaran yang merdeka.

Sebagai seorang pendidik, teruslah belajar dan berusaha menjadi suri teladan bagi murid-murid Anda dengan melakukan yang terbaik dan terus berpegang pada nilai-nilai kebajikan agar murid-murid Anda tumbuh menjadi manusia Indonesia yang berintegritas dan berkarakter dan senantiasa mengambil keputusan-keputusan yang etis dan manusiawi.  

Merdeka!

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar