Trigonometri merupakan sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga, contohnya seperti sinus, cosinus, dan tangen. Kali ini kita akan mempelajari tentang nilai perbandingan trigonometri dari suatu sudut. Supaya bisa mempelajari nilai perbandingan ini, kalian diharuskan untuk memahami konsep sudut ber-relasi. Untuk memahami konsep tersebut simak penjelasan berikut ini yuk Squad!
Pengukuran Sudut
Berdasarkan gambar di atas dapat kita simpulkan bahwa pengukuran sudut merupakan salah satu aspek penting dalam pengukuran dan pemetaan kerangka maupun titik-titik detail. Sistem besaran sudut yang dipakai juga berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sistem besaran sudut pada pengukuran dan pemetaan dapat terdiri dari:
- Sistem Besaran Sudut Seksagesimal
- Sistem Besaran Sudut Sentisimal
- Sistem Sesaran Sudut Radian
Dasar untuk mengukur besaran sudutnya seperti suatu lingkaran yang dibagi menjadi empat bagian, yang dinamakan kuadran yaitu Kudran I, II, III dan kuadran IV.
Untuk cara sexagesimal lingkaran dapat dibagi menjadi 360 bagian yang sama dan tiap bagiannya disebut derajat. Maka 1 kuadran dalam lingkaran tersebut = 900.
1o = 60’ 1’ = 60” 1o = 3600”
Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – Siku
Untuk definisi perbandingan trigonometri sudut siku-siku pertama adalah:
Dan untuk definisi perbandingan trigonometri sudut siku-siku kedua, adalah:
Nilai Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut – Sudut Istimewa
Nilai perbandingan memiliki beberapa tabel yang akan memudahkan kamu untuk menemukan hasilnya. Tabel itu sendiri memiliki 2 jenis tabel Istimewa. Ada apa saja? Yuk, perhatikan tabel di bawah ini:
Tabel perbandingan trigonometri sudut istimewa pertama
Tabel perbandingan trigonometri sudut istimewa kedua
Perbandingan Sudut dan Sudut Relasi Trinogometri I
Perbandingan sudut dan relasi trigonometri merupakan perluasan dari definisi dasar trigonometri tentang kesebangunan pada segitiga siku-siku yang hanya memenuhi sudut kuadran I dan sudut lancip (0 − 90°). Untuk contohnya kamu bisa perhatikan gambar di bawah ini ya!
Perbandingan Sudut dan Sudut Relasi Trigonometri II
Untuk setiap α lancip, maka (90° + α) dan (180° − α) akan menghasilkan sudut kuadran II. Dalam trigonometri, relasi sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Identitas Trigonometri
Identitas trigonometri adalah kesamaan yang memuat perbandingan trigonometri dari suatu sudut. Sebuah identitas trigonometri dapat ditunjukkan kebenarannya dengan tiga cara. Cara pertama, dimulai dengan menyederhanakan ruas kiri menggunakan identitas sebelumnya sampai menjadi bentuk yang sama dengan ruas kanan. Cara kedua, mengubah dan menyederhanakan ruas kanan sampai menjadi bentuk yang sama dengan ruas kiri. Cara ketiga, mengubah baik ruas kiri maupun ruas kanan ke dalam bentuk yang sama.
Ada beberapa rumus identitas trigonometri yang perlu kamu ketahui seperti:
Perbandingan Trigonometri
1. Perbandingan Trigonometri Dalam Segitiga Siku-Siku
Segitiga siku-siku terdiri dari dua sisi yang saling tegak lurus dan satu sisi miring. Trigonometri merupakan besar suatu sudut yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan panjang sisi-sisi segitiga tersebut. Perhatikan gambar dan keterangan di bawah !
Sinus=DepanMiring ⇒ sinα=yr || cosecα=ry
Cosinus=SampingMiring ⇒ cosα=xr || secα=rx
Tangen=DepanSamping ⇒ tanα=yx || cotα=xy
2. Perbandingan Trigonometri Dalam Koordinat Cartesius
Trigonometri bukan hanya perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku. Perbandingan trigonometri juga dapat dinyatakan dalam koordinat Cartesius. Trigonometri dalam segitiga siku-siku terbatas hanya pada sudut lancip, sedangkan dalam koordinat Cartesius bisa mencakup sudut-sudut tumpul. Perhatikan gambar dan keterangan di bawah !
sinus=ordinatradius ⇒ sinα=br || cosecα=rb
cosinus=absisradius ⇒ cosα=ar || secα=ra
tangen=ordinatabsis ⇒ tanα=ba || cotα=ab
3. Sudut-sudut Istimewa
4. Pengertian Kuadran
Kuadran adalah empat bidang yang sama besar yang dibatasi oleh sistem koordinat Cartesius. Sudut 0∘ adalah acuan perputaran yang arahnya berlawanan putaran jarum jam. Empat bidang yang terbentuk dibagi menjadi empat kuadran.
Kuadran I: 0∘<α<90∘
Kuadran II: 90∘<α<180∘
Kuadran III: 180∘<α<270∘
Kuadran IV: 270∘<α<3600∘
Rumus Sudut-sudut Berelasi
A.Relasiθdengan(90∘−θ)
sin(90∘−θ)=cosθ || cosec(90∘−θ)=secθ
cos(90∘−θ)=sinθ || sec(90∘−θ)=cosecθ
tan(90∘−θ)=cotθ || cot(90∘−θ)=tanθ
B.Relasiθdengan(90∘+θ)
sin(90∘+θ)=cosθ || cosec(90∘+θ)=secθ
cos(90∘+θ)=−sinθ || sec(90∘+θ)=−cosecθ
tan(90∘+θ)=−cotθ || cot(90∘+θ)=−tanθ
C.Relasiθdengan(270∘−θ)
sin(270∘−θ)=−cosθ || cosec(270∘−θ)=−secθ
cos(270∘−θ)=−sinθ || sec(270∘−θ)=−cosecθ
tan(270∘−θ)=cotθ || cot(270∘−θ)=tanθ
D.Relasiθdengan(270∘+θ)
sin(270∘+θ)=−cosθ || cosec(270∘+θ)=−secθ
cos(270∘+θ)=sinθ || sec(270∘+θ)=cosecθ
tan(270∘+θ)=−cotθ || cot(270∘+θ)=−tanθ
E.Relasiθdengan(−θ)
sin(−θ)=−sinθ || cosec(−θ)=−cosecθ
cos(−θ)=cosθ || sec(−θ)=secθ
tan(−θ)=−tanθ || cot(−θ)=−cotθ
F.Relasiθdengan(360∘+θ)
sin(360∘+θ)=sinθ || cosec(360∘+θ)=cosecθ
cos(360∘+θ)=cosθ || sec(360∘+θ)=secθ
tan(360∘+θ)=tanθ || cot(360∘+θ)=cotθ
G.Relasiθdengan(180∘−θ)
sin(180∘−θ)=sinθ || cosec(180∘−θ)=cosecθ
cos(180∘−θ)=−cosθ || sec(180∘−θ)=−secθ
tan(180∘−θ)=−tanθ || cot(180∘−θ)=−cotθ
H.Relasiθdengan(180∘+θ)
sin(180∘+θ)=−sinθ || cosec(180∘+θ)=−cosecθ
cos(180∘+θ)=−cosθ || sec(180∘+θ)=−secθ
tan(180∘+θ)=tanθ || cot(180∘−θ)=cotθ
I.Relasiθdengan(360∘−θ)
sin(360∘−θ)=−sinθ || cosec(360∘−θ)=−cosecθ
cos(360∘−θ)=cosθ || sec(360∘−θ)=secθ
tan(360∘−θ)=−tanθ || cot(360∘−θ)=−cotθ
Koordinat Kutub dan Koordinat Cartesius
Terdapat hubungan antara koordinat kutub dengan koordinat cartesius. P(a,b) disebut koordinat cartesius dan P(r,α) disebut sebagai koordinat kutub. Dalam hal ini berlaku hubungan sebagai berikut:
Sin α=br→b=rsinα
Cos α=ar→a=rcosα
tan α=ba→α=arc[tan(ba)]
r=√a2+b2
Rumus Identitas Trigonometri
1.secθ=1cosθ
2.cosecθ=1sinθ
3.cotθ=1tanθ
4.tanθ=sinθcosθ
5.cotθ=cosθsinθ
6.sin2θ+cos2θ=1
7.1+tan2θ=sec2θ
8.1+cot2θ=cosec2θ
Aturan Sinus dan Cosinus
1. Rumus Aturan Sinus
asinA=bsinB=csinC
2. Rumus Aturan Cosinus
1.a2=b2+c2−2bcCosA
2.b2=a2+c2−2acCosB
3.c2=a2+b2−2abCosC
3. Rumus Luas Segitiga Sembarang
L=12abSinC
L=12acSinB
L=12bcSinA
L=a2SinBSinC2Sin(B+C)
L=b2SinASinC2Sin(A+C)
L=c2SinASinB2Sin(A+B)
L=√s(s−a)(s−b)(s−c) dengan s=12(a+b+c)
4. Rumus Luas Segi n Beraturan
A. Jika jari-jari lingkaran luar segi n diketahui adalah R maka luas (L) segi n beraturan adalah:
L=n2R2sin(360n)
B. Jika panjang sisi segi n beraturan diketahui adalah p maka luas segi n beraturan adalah:
L=n4p2cot(180n)
Nah sekarang kamu sudah paham kan penjelasan lengkap materi trigonometri ini? Terus berlatih dengan beragam soal-soal ya biar kamu semakin paham. Kamu bisa belajar sambil menonton video latihan teman-teman kamu di Youtube_Channel_Pak_noer lengkap dengan soal dan pembahasannya lho. Yuk gunakan sekarang!